Faktanya, saat ini mungkin memang aku sedang mengalami kejenuhan dalam kuliah. Banyak materi yang tidak aku mengerti, penjelasan dari dosen yang kadang tak bisa aku pahami, juga aku yang kian lama tidak mengenali siapa diriku dan apa mauku dengan jurusan yang aku ambil saat ini.
Saat bersamaan, terlintas dalam pikiranku tentang sulitnya kehidupan di dunia beserta hirur pikuknya. Aku pikir, kesulitan yang aku rasakan di perkuliahan erat kaitannya dengan kesulitan hidup yang aku rasakan di dunia. Aku yakin, pasti ada benang merah yang tersambung antara keduanya.
Mengapa kehidupan di dunia terasa sulit dan melelahkan?
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“ (Al-Anbiya’ :35).
Allah SWT telah menetapkan bahwa kehidupan di dunia adalah ujian yang kemudian hasil akhirnya dapat kita lihat dan nikmati di hari pembalasan kelak. Sama seperti ujian perkuliahan, ujian di dunia juga begitu. Tiap ujian memiliki taraf kesulitannya masing-masing. Ada ujian yang sifatnya mudah kita lalui, ada juga ujian yang sifatnya sulit untuk kita hadapi.
Sama seperti ketika aku merasa perkuliahanku sangat sulit yang dikarenakan aku kurang bisa mengenal diriku dan apa mau diriku, kesulitan hidup yang aku rasakan di dunia juga begitu. Aku merasa hidup terlalu sulit untuk dijalani karena sepenuhnya aku belum mengenal siapa diriku dengan baik dan apa mauku di dunia ini.
Aku tau bahwa tugas utama manusia di dunia adalah beribadah kepada-Nya. Tapi, itu tidak cukup. Antara urusan beribadah dan dunia haruslah seimbang. Allah tak menyukai suatu hal yang berlebih-lebihan.
Terkadang, aku juga masih merasa tidak yakin terhadap apa yang Allah berikan padaku. Padahal, seharusnya aku hanya perlu menerima apa yang telah ditakdirkan Allah padaku. Sayang, aku masih suka menolak kenyataan yang ada dalam hidupku. Itulah, mengapa aku merasa hidup di dunia sulit. Karena Allah sering tak memberi apa kehendakku. Aku lupa bahwa semua yang ada di dunia adalah ujian. Dan ujian sejatinya tidak ada yang mudah dan tidak bisa menuruti kehendakku saja. Sama seperti ujian di perkuliahan yang rasanya susah setengah mati.
Bersabar, Kunci Lulus Ujian Dunia
Kalau di ujian perkuliahan kita adalah orang pintar atau jenius yang akan menjadi pemenang. Maka untuk ujian kehidupan di dunia, mereka yang senantiasa bersabarlah yang akan mendapatkan predikat sebagai pemenang.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. [al Baqarah/2:155-157]
***
Dear aku yang masih suka mengeluh sulitnya hidup di dunia...
Semoga kamu bisa lebih bersabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan yang ada dalam hidup. Semoga kamu dapat terus mengingat bahwa dunia adalah arena berjuang untuk dapat lulus dari ujian, bukan arena untuk bersenang-senang. Ada saatnya kamu akan merasakan kenikmatan itu nanti disaat pembagian rapor terakhir. Semua tergantung dari caramu menyelesaikan ujian ini. Kalau kamu bisa melewatinya dengan baik, kenikmatan itu akan kamu raih. Tapi jika kamu gagal, maka tunggulah akibatnya.