Sabtu, 18 Oktober 2025

Bertumbuh

tujuh bulan pertama di tahun dua ribu dua puluh lima

kuhabiskan untuk belajar dan bekerja


sampai temanku bertanya

kenapa larut malam dan akhir pekan masih kau habiskan di depan laptop?


aku berjalan seperti zombie

didorong oleh ego dan ambisi

tidak tau kapan harus berhenti


mungkin aku terlalu ingin cepat bertumbuh

entah karena terlalu takut tertinggal

entah karena terlalu ingin membuktikan diri


hingga aku lupa

bahwa akar yang rapuh

tidak akan sanggup menopang batang yang tinggi


mungkin terlihat seperti bertumbuh

namun ternyata mudah goyah jika diterpa angin


aku jadi penasaran

siapa kah gerangan 

yang punya ambisi ingin selalu bertumbuh?


apakah diriku di usia dua puluh enam 

yang takut tertinggal?


atau diriku di usia sepuluh tahun 

yang ingin diakui bahwa usahanya sudah cukup?


aku tetap ingin bertumbuh

namun bukan ke luar

melainkan ke dalam diri


menguatkan akar

membangun fondasi

agar saat aku tumbuh kembali

aku tidak lagi mudah roboh


aku baru mengerti

bahwa tidak semua pertumbuhan terjadi ke atas


beberapa terjadi ke dalam

saat kita belajar diam

layaknya pohon bambu

yang menguatkan akarnya selama lima tahun

lalu berkembang pesat setelahnya


tidak lagi ingin terburu buru

aku memilih berjalan perlahan 

menikmati setiap musim yang Tuhan sedang kirimkan


aku belajar memahami

bahwa setiap jeda juga bagian dari perjalanan


ah,

ternyata tidak ada yang benar benar kuat

jika tidak bertumbuh dengan perlahan


Share:

0 Comments: