[Cerita Polsri]: Indonesian Creative Leadership Camp II BEM Polsri Part III (Kamis, 25 Oktober 2018)

 Assalamualaykum warrahmatullahi wabarakatuh.


Lanjut pada hari ketiga yaitu hari Kamis, 25 Oktober 2018. Pada hari ketiga ini, kegiatan ICLC II 2018 terfokus pada Pelatihan Kepemimpinan saja karena kegiatan Actifest telah tuntas dilaksanakan. Pelatihan pada kali ini dipandu langsung oleh trainer yang telah berpengalaman pada bidangnya. Beliau bernama Rizqi Pirmansyah, S.Pd.. Kegiatan pelatihan ini berlangsung dari pukul 07.00 s.d. 17.00 WIB di gedung Aula KPA Politeknik Negeri Sriwijaya.


Sarapan pagi bersama sebelum mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan

Pelatihannya udah dimulai gais

Peserta menyimak dengan serius materi pelatihan yang diberikan oleh trainer

Ice breaking dikala pemberian materi pelatihan.

Trainer pelatihan di ICLC II 2018. Kak Rizqi Pirmansyah, S.Pd

Foto bersama. Terlihat kebahagiaan dari mereka kann wkwk

Muka muka lelah tapi bahagia eaa


Trust and Respect merupakan poin penting yang akan selalu diingat oleh peserta dari pelatihan ini. Menjadi pemimpin harus memiliki sifat tersebut sebagai modal awal untuk memimpin para anggotanya, minimal untuk memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Trainer juga menerangkan bahwa sosok pemimpin harus memiliki visi diri yang ideal serta realistis, memiliki perencanaan hidup yang jelas serta mengetahui tujuan dan target apa yang akan dicapai. Dengan kata lain, ia harus mampu membimbing dan memimpin dirinya sendiri dahulu sebelum memimpin orang lain. 

Kata kata lain dari trainer yang juga selalu saya ingat; 

"Pemimpin adalah mereka yang selalu mencari topik permasalahan. Bukan mencari siapa yang salah."

Yash. Saya setuju akan prinsip tersebut. Seorang pemimpin sudah seharusnya memiliki jiwa yang solutif, fokus pada permasalahan dan bagaimana cara menyelesaikan. Bukan malah mencari siapa yang menjadi biang kesalahan lalu semerta-merta menyalahkan dan mencaci maki perbuatannya.

Back to topic -

Ada banyak kisah yang tertoreh pada saat pelatihan tersebut dilaksanakan. Terutama pada saat sesi berkumpul bersama kelompok masing masing dimana pada saat itu para peserta sama sama mengutarakan alasan emosional mereka mengenai mengapa mereka masih berjuang hingga saat ini untuk meraih mimpi mimpi mereka. Ternyata banyak cerita yang mereka tuaikan pada sesi tersebut. Tak sedikit yang diiringi oleh isak tangis dan derai air mata. Dan dari sesi ini banyak sekali makna yang dapat saya ambil untuk dijadikan pembelajaran di kemudian hari;

"Ada banyak orang di luar sana yang sedang berusaha mewujudkan mimpi mereka. Perjuangan mereka diiringi dengan isak tangis dan kesulitan hidup lainnya. Meski sulit, mereka tidak pernah memilih untuk menyerah. Justru, mereka akan semakin semangat mengejar dan meraih mimpi yang telah mereka rancang."

-udah jangan ikutan mewek ya kamu hihi-



Berlanjut ke part selanjutnya^•^



____BACA JUGA____


Kegiatan ICLC II 2018 part I baca disini
Kegiatan ICLC II 2018 part II baca disini
Kegiatan ICLC II 2018 part IV disini
Kegiatan ICLC II 2018 part V disini
Share: